Kimia Bahan Alam merupakan mengkaji dari jenis, dan
fungsi pada senyawa metabolit yang terdapat didalam suatu organisme, dimana
kimia bahan alam ini sangat terkait dengan obat-obatan, pestisida, dan kosmetik.
Senyawa
bahan alam yaitu segala bahan seperti mikroba, hewan, tumbuhan (poliketida,
terpenoid, asam amino, protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat) kecuali
mineral dan sintetik. Pada proses metabolisme itu dibagi dua menjadi metabolit primer dan metabolit sekunder.
Alkaloid
Alkaloid adalah suatu senyawa yang memiliki sifat basa, yang didalamnya terkandung atom nitrogen yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid ini tidak berwarna, alkanoid ini seringkali bersifat optis aktif, dan pada suhu kamar kebanyakan alkanoid memiliki bentuk kristal dibandingkan dalam bentuk cairan. Contohnya nikotin, kokain, teobromi. Dimana salah satu sumber alkanoid yang sering kita jumpai adalah tembakau dan coklat. Alkaloid juga memiliki efek yang dapat mempengaruhi neutrotransmisi dan sebagai penghambat kerja dari enzim.Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik, dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya. Yang termasuk pada golongan ini salah satu nya adalah steroid.
Steroid mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung 4 cincin karbon.
Alkaloid
Alkaloid adalah suatu senyawa yang memiliki sifat basa, yang didalamnya terkandung atom nitrogen yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid ini tidak berwarna, alkanoid ini seringkali bersifat optis aktif, dan pada suhu kamar kebanyakan alkanoid memiliki bentuk kristal dibandingkan dalam bentuk cairan. Contohnya nikotin, kokain, teobromi. Dimana salah satu sumber alkanoid yang sering kita jumpai adalah tembakau dan coklat. Alkaloid juga memiliki efek yang dapat mempengaruhi neutrotransmisi dan sebagai penghambat kerja dari enzim.Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik, dimana atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya. Yang termasuk pada golongan ini salah satu nya adalah steroid.
Steroid mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung 4 cincin karbon.
Pada struktur diatas perbedaan jenis steroid ditentukan substituen R1, R2, dan R3. Perbedaan dalam satu kelompok tergantung juga pada panjang substituen R1, gugus fungsi substituen R1,R2, dan R3, serta jumlah dan posisi ikatan rangkap.
Pada kali ini saya akan membahas mengenai struktur pada hormon steroid, yang mana pada daarnya semua hormon steroid memiliki struktur yang sama. Struktur dasarnya adalah molekul siklopentanolperihidrofenantren. Molekul ini terdiri dari 3 buah cincin dari 6 atom karbon dan sebuah cincin dari 5 atom karbon. cincin dasar ini ditandai dengan huruf A,B,C dan D :
Struktur tersebut dibagi menjadi tiga kelompok utama berdasarkan jumlah atom karbon yang dimiliki yakni :
1. Seri karbon 21, struktur dasarnya adalah nucleus pregnane, yang termasuk dalam kelompok ini adalah kortikoid dan progestin
2. Seri karbon 19, struktur dasarnya adalah nucleus androstane, yang termasuk dalam kelompok ini adalah hormon androgen
3. Seri karbon 18, struktur dasarnya adalah nucleus estrange, termasuk disini hormon esterogen.
Ada tiga aspek yang mempengaruhi aktivitas :
a. Letak gugus pada cincin, aksial atau ekuatorial
b. Posisi gugus pada bidang, konfigurasi alfa atau beta, dan isomer cis atau trans
c. Konformasi cincin sikloheksan, bentuk kursi atau perahu
Terpenoid
Terpenoid adalah suatu senyawa yang didalam nya
terkandung karbon dan hydrogen, dimana terpenoid ini disintesis dengan jalur metabolism
asam mealonat. Yang termasuk golongan
senyawa terpenoid mampu dipisahkan dari sumber tumbuhannya memalui destilasi
uap atau ekstraksi. Terpenoid
ini memiliki beberapa kelas yaitu : monoterpena, diterpena, triterpena,
glikosida, dan sterol. Contohnya
betakaroten, mentol, gossypol, digitogenin, spinasterol. Sumber dari terpenoid
dapat ditemukan pada tumbuhan mint, kapas, bayam, dan tumbuhan lainnya.Terpenoid
ini dapat juga mempengaruhi neutrotransmisi, sebagai penghambat kerja dari
transfor ion, menghambat fosforilasi, toksik, stimulasi otot jantung, dan
memberi pengaruh pada kerja hormon hewan.
Flavonoid (Fenolik)
Fenolik adalah suatu senyawa yang dibuat dari gula sederhana dan pada struktur kimianya mempunyai cincin benzena, hidrogen dan
oksigen. Senyawa flavonoid memiliki tanggung jawab pada zat warna yang terdapat
pada tumbuhan seperti warna ungu, merah, biru dan sebagian warna kuning. Flavanoid
memiliki kelas yaitu : asam fenolat, tannin, dan lignin. Contohnya kafeat,
gallotanin, lignin. Sumber dari flavanoid dapat kita temukan pada tanaman,
kacang-kacangan. Flavanoid dapat menyebabkan kerusakan oksidatif, menghambat
digesti, mengikat protein, dan antioksidan.
PERMASALAHAN
1. Mengapa
metabolit sekunder hanya dapat diproduksi dalam jumlah kecil, sedangkan
metabolit primer mampu diproduksi dalam jumlah besar? Apa saja faktor yang
mempengaruhinya?
2. Fungsi
metabolit sekunder dalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang
kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit. Lalu
bagaimana apabila pada suatu organisme tidak terdapat metabolit sekunder? Apakah
akan memberikan pengaruh terhadap organisme ? atau sebaliknya tidak
mempengaruhi organisme?
3. Mengapa
kandungan senyawa flavanoid ini bila berinteraksi dengan beberapa jenis obat
bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh? Sedangkan flavanoid ini dikatakan sebagai antioksidan, vitamin C, vitamin E, dan beta karoten yang baik untuk tubuh.
3. Kandungan senyawa flavonoid rupanya dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, hal ini bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh. Misalnya kandungan flavonoid naringenin yang dapat ditemukan di jeruk bali, terbukti dapat mengganggu kinerja obat.
BalasHapusHai lara perkenalkan nama saya ira, saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Menurut saya yang menjadi faktor metabolit sekunder hanya dapat diproduksi dalam jumlah kecil adalah karena adanya perbedaan metabolit sekunder yang dihasilkan dari setiap organisme,setiap organisme menghasilkan metabolit sekunder yang berbeda-beda satu sama lain. yang nantinya metabolit sekunder ini digunakan untuk penyesuaian diri didalam lingkungannya. Semoga membantu.
BalasHapusAssalamualaikum wr wb.
BalasHapusSaya Khairil Liza
NIM A1C117036
Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2 dari lara.
Pada umumnya, metabolite sekunder ini dihasilkan oleh tumbuhan, yang mana berfungsi untuk pertahanan diri bagi tumbuhan tersebut. Tetapi, metabolite sekunder ini tidak selalu dihasilkan. Produksi metabolite sekunder ini hanya pada saat dibutuhkan saja.
Jadi, apabila suatu organisme tidak terdapat metabolite sekunder, tidak akan berpengaruh, karena apabila dibutuhkan metabolite sekunder ini akan diproduksi.
Terimakasih.