Sabtu, 23 November 2019

Kekuatan Asam dan Basa Kimia Organik

Pada blog kali ini akan dibahas mengenai Kekuatan asam dan basa kimia organik, maka sebelum itu perlu diketahui teori-teori yang ada pada asam basa. Ada 3 teori asam dan basa, yaitu :

1. Teori Asam Basa Arrhenius
Pada teori ini Arrhenius mengemukakan bahwa asam basa memiliki sifat-sifat tertentu yang mampu memudahkan untuk mengenalnya. Dapat dikatakan bersifat asam bila zat akan bereaksi dengan air sehingga melepas ion H+ dan dapat dikatakan bersifat basa bila zat akan bereaksi dengan air membentuk ion OH-

2. Teori Asam Basa Brownsted Lowry
Pada konsep teori brownsted lowry, asam yaitu zat yang mampu memberikan ion hidrogen yang memiliki muatan positif atau proton (H+) salah satu contoh nya HCl. Sedangkan basa dapat dikatakan sebagai zat yang mampu menerima proton (H+) contohnya OH-

3. Teori Asam Basa Lewis
Pada teori ini, dikembangkan berdasarkan alasan bahwa beberapa reaksi asam basa tidak dapat melakukan perpindahan proton. Asam lewis merupakan zat yang mampu menerima suatu pasangan elektron. Dan basa lewis merupakan zat yang mampu memberikan suatu pasangan elektron.
Asam Organik
Asam organik dapat dicirikan dengan adanya atom hidrogen yang terpolarisasi positif. Pada asam organik terdapat atom hidrogen yang terikat dengan atom oksigen, seperti pada metil alkohol dan asam asetat.
Kekuatan asam ini dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion H+ yang mampu dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Dari banyak dan sedikit ion H+ yang dapat dihasilkan, maka larutan asam ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Asam Kuat
Asam kuat merupakan suatu senyawa asam yang semua larutannya terionisasi secara menyeluruh menjadi ion-ion.
2. Asam Lemah
Asam lemah merupakan  suatu senyawa asam yang semua larutannya hanya sedikit dapat terionisasi menjadi ion-ion.
Semakin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam yang terjadi semakin condong kearah kanan, akibatnya harga Ka akan bertambah besar. Maka dapat dikatakan bahwa harga ka adalah ukuran dari kekuatan asam, semakin besar harga Ka maka semakin kuat asam nya.
Contoh senyawa asam yaitu asam laktat, asam asetat, asam format, asam sitrat dan asam oksalat, asam etanoat.

Asam etanoat merupakan asam organik yang memberikan rasa asam dan juga memberikan aroma pada makanan. Asam etanoat ini merupakan asam lemah. Rumus dari asam etanoat ini yaitu CH3COOH. Asam etanoat ini dapat digunakan dalam terapi fisik menggunakan iontoforesis.
Asam memiliki sifat-sifat berikut:

1.Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
2.Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi warna merah.
3.Dapat menghantarkan arus listrik (untuk asam kuat).
4.Bereaksi dengan logam (untuk asam kuat).

Basa Organik
Basa organik dapat dicirikan dengan adanya atom yang memiliki pasangan elektron bebas yang mampu mengikat proton. Basa organik adalah salah satu contoh senyawa yang didalamnya terkandung atom nitrogen, namun senyawa yang mengandung oksisgen juga mampu bertindak sebagai basa saat direaksikan dengan asam yang cukup kuat.
Kekuatan basa ini dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion OH- yang dapat dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Dilihat dari jumlah banyak dan sedikit ion OH yang mampu dihasilkan larutan basa maka dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Basa Kuat
Basa kuat merupakan suatu senyawa basa yang pada larutan nya itu dapat terionisasi secara menyeluruh menjadi ion-ionnya.
2. Basa Lemah
Basa lemah merupakan suatu senyawa basa yang dalam larutannya hanya mampu sedikit terionisasi menjadi ion-ion. Reaksi ionisasi yang dialami oleh basa lemah juga merupakan reaksinkesetimbangan.
Semakin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa yang terjadi semakin akan condong ke arah kanan, maka harga Kb akan bertambah besar. Sama hal nya pada asam, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, maka semakin besar harga Kb semakin kuat basa nya.
Contoh senyawa basa yaitu ammonia, metil amin dan lain-lain.

Sifat-sifat basa:
1.Mempunyai rasa pahit dan merusak kulit. 2.Terasa licin seperti sabun bila terkena kulit.
3.Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.
4. Menghantarkan arus listrik
5. Dapat menetralkan asam


PERMASALAHAN
1. Mengapa pada asam etanoat delokalisasi sistem dapat terjadi sehingga elektron lebih lama berada pada daerah atom oksigen ?
2.
Dilihat dari gambar diatas yang membedakan amonia dan metilamin adalah adanya CH3 pada metilamin. Berdasarkan struktur tersebut apa yang menyebabkan metilamin dapat dikatakan sebagai basa yang lebih kuat dibandingkan dengan amonia?
3. Pada disosiasi natrium klorida itu membutuhkan stabilisasi akibat hidrasi ion. Bagaimana jika hidrasi ion yang terjadi pada natrium klorida hanya sebagian? Apa pengaruhnya terhadap stabilisasi tersebut ?

3 komentar:

  1. 2. Metil alamin bersifat lebih basa dibandingkan dengan amonia karena adanya gugus CH3nya. Gugus CH3 memiliki keelektronegatifan yang lebih rendah dibanding H. Karena keelektronegatifannya kecil maka sifat basanya semakin kuat

    BalasHapus
  2. Hallo Lara
    Saya Akan mencoba menjawab permasalahan yang nomor 1. Menurut saya karena atomnya mengalami konjugasi dimana ikatan rangkap Dan tunggal bergantian yang Akan mempengaruhi delokalisasi elektron ini, sistem konjugasi ini Akan mengakibatkan delokalisasi elektron sepanjang orbital p yang paralel antara yang satu dengan lainnya.
    Semoga membantu 🙏

    BalasHapus
  3. saya Ariyansyah
    NIM A1C117050
    saya akan mencoba menjawab permasalahan no 3
    jika hidrasi ion tersebut hanya sebagian maka disosiasi dari NaCl juga hanya sebagian, jadi kestabilannyapun menjadi kurang stabil.

    BalasHapus

Kekuatan Asam dan Basa Kimia Organik

Pada blog kali ini akan dibahas mengenai Kekuatan asam dan basa kimia organik, maka sebelum itu perlu diketahui teori-teori yang ada pada a...