Rabu, 16 Oktober 2019

Biomolekul Nukleotida


Nukleotida

Nukleotida merupakan suatu senyawa organik yang memiliki peran sebagai monomer dari penyusun polimer asam nukleat - DNA dan RNA, dimana ke 2 nya merupakan biomolekul yang penting sebagai penyusun dari makhluk hidup. Nukleotida juga sebagai blok pembangun dari asam nukleat. Nukleotida ini disusun oleh 3 sub unit, yaitu :
1. Gugus basa nitrogen heterosiklik
2. Gula pentosa
3. Gugus fosfat

Peran Nukleotida

Nukleotida memiliki peran pada proses metabolisme sel. Contohnya pada nukleotida jenis Adenosin triposphat, yaitu sebagai pembawa energi utama yang masuk ke dalam sel tubuh. Tanpa nukleotida, sel tubuh tidak akan berfungsi. Nukleotida juga memiliki berfungsi untuk membantu sintesa lemak, karbohidrat, dan protein.
Nukleotida secara alami terbentuk didalam tubuh kita. Nukleotida khususnya terdapat di dalam jaringan tubuh yang berganti secara cepat, misalnya: jaringan kulit, sel darah merah dan putih, dan juga dalam sistem kekebalan tubuh. Pada proses pencernaan dan penyerapan nukleotida ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan dan/atau faktor fisiologis.
Tubuh kita dapat membentuk nukleotida ini di dalam hati. Selain itu, kita juga bisa mendapatkannya dari luar tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Nukleotida tersedia di dalam ASI, zat ini terbukti memberikan banyak manfaat bagi anak-anak. Ada 13 jenis nukleotida yang ditemukan di dalam ASI, 5 diantaranya terbukti memiliki fungsi-fungsi fisiologis, yaitu sebagai berikut :
  1. Sitidin
  2. Adenosin
  3. Uridin
  4. Guanosin
  5. Inosin
Nukleotida memiliki peran penting untuk membangun kekebalan tubuh terhadap infeksi. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa anak yang diberikan ASI jarang terkena batuk, pilek, dan berbagai penyakit lain. Nukleotida mampu mencegah infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan. Terjadinya diare pada anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus di saluran perncernaan (gastroenteritis). Terkadang diare ini juga disebabkan oleh bakteri atau parasit. Nukleotida tidak hanya dapat melindungi anak-anak dari infeksi saluran cerna yang parah, namun mampu juga membantu pencegahan dan penyembuhan diare. Nukleotida ini juga dapat diperoleh dari protein yang berasal dari kacang-kacangan, ikan ayam, dan daging.

Proses Masuknya Nukleotida dalam Tubuh

Tiap nukleotida itu dibangun oleh suatu basa purin atau basa pirimidin, suatu gula ribose atau gula deokribosa dan sebuah fosfat.


Suatu basa purin dan pirimidin ditemukan di dalam nukleotida dan dalam asam nukleat. Basa-basa tersebut akan dibentuk secara de novo oleh jalur yang menggunakan asam amino sebagai prekursor dan menghasilkan nukleotida. Sebagian besar sintesis oleh de novo terjadi di hati, dan basa bernitrogen serta nukleosida kemudian diangkut ke jaringan lain oleh sel darah merah. Otak juga membentuk nukleotida dalam jumlah yang bermakna.
Jaringan tubuh mampu mensintesis purin dan pirimidin dari zat-zat antara amfibolik. Asam nukleat dan nukleotida yang dimakan bersifat non esensial secara dietetik diuraikan disaluran cerna menjadi mononukleotida sehingga mampu diserap atau diubah menjadi basa purin dan pirimidin (salvage pathway). Basa purin kemudian dioksidasi menjadi asam urat yang akan diabsorbsi maupun diekskresikan dalam urine.

PERMASALAHAN

  1. Nukleotida itu tersedia didalam ASI. Nah pada beberapa produk susu formula ditambahkan nukleotida, mengapa hal tersebut perlu dilakukan? Dan manakah yang lebih baik untuk dikonsumsi antara nukleotida yang tersedia didalam ASI atau produk susu formula yang ditambahkan nukleotida?
  2. Bagaimana bila pada nukleotida tidak terdapat gugus fosfat? Apakah sifatnya akan sama seperti nukleosida yang tidak memiliki gugus fosfat?
  3. Bagaimana pengaruh jika tidak ada nukleotida didalam tubuh ?

3 komentar:

  1. Saya yuli Pertiwi (020)
    1. Setelah waktu asi eksklusif habis yaitu 6 bulan, anak-anak masih memerlukan sejumlah nutrisi yang banyak memiliki kandungan asam amino dalam protein yang tergolong lengkap. Susu merupakan salahsatu sumber protein yang baik. Nukleotida sendiri mengandung asam amino yang mempengaruhi sistem imun tubuh. Nukleotida ini umumnya diproduksi juga ditubuh, tapi seiring perkembangan dan pertumbuhan anak, jumlahnya tidak cukup jadi memerlukan tambahan dari luar. Menurut saya, lebih baik kandungan nukleotida di asi dikarenakan kandungan nya lebih banyak dibandingkan di susu formula.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Hai lara! Saya akan mencoba menjawab permasalahan no.3 seperti yang kita ketahui nukleotida adalah monomer penyusun dari polimer DNA dan RNA, keduanya ini sangat berperan penting dalam menyusun makhluk hidup di bumi. nah bila nukleotida ini tidak ada di tubuh otomatis DNA dan RNA tidak dapat terbentuk juga.
    Sekian, terimakasih

    BalasHapus
  3. Hai lara
    Saya akan menjawab permasalahan no 2
    Ikatan fosfodiester terjadi ketika tepatnya dua gugus hidroksil dalam asam fosfat bereaksi dengan gugus hidroksil pada molekul lain untuk membentuk dua ikatan ester. Agar ikatan fosfodiester terbentuk dan nukleotida bergabung, bentuk tri-fosfat atau di-fosfat dari blok-blok pembangun nukleotida terpecah untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan reaksi yang dikatalisis oleh enzim. Ketika satu fosfat atau dua fosfat yang dikenal sebagai pirofosfat terlepas dan mengkatalisasi reaksi, ikatan fosfodiester terbentuk.

    BalasHapus

Kekuatan Asam dan Basa Kimia Organik

Pada blog kali ini akan dibahas mengenai Kekuatan asam dan basa kimia organik, maka sebelum itu perlu diketahui teori-teori yang ada pada a...