Nukleotida
Nukleotida merupakan suatu senyawa
organik yang memiliki peran sebagai monomer dari penyusun polimer asam nukleat
- DNA dan RNA, dimana ke 2 nya merupakan biomolekul yang penting sebagai
penyusun dari makhluk hidup. Nukleotida juga sebagai blok pembangun dari asam
nukleat. Nukleotida ini disusun oleh 3 sub unit, yaitu :
1. Gugus basa nitrogen heterosiklik
2. Gula pentosa
3. Gugus fosfat
Peran Nukleotida
Nukleotida memiliki peran pada proses
metabolisme sel. Contohnya pada nukleotida jenis Adenosin triposphat, yaitu
sebagai pembawa energi utama yang masuk ke dalam sel tubuh. Tanpa nukleotida,
sel tubuh tidak akan berfungsi. Nukleotida juga memiliki berfungsi untuk
membantu sintesa lemak, karbohidrat, dan protein.
Nukleotida secara alami terbentuk
didalam tubuh kita. Nukleotida khususnya terdapat di dalam jaringan tubuh yang
berganti secara cepat, misalnya: jaringan kulit, sel darah merah dan putih, dan
juga dalam sistem kekebalan tubuh. Pada proses pencernaan dan penyerapan
nukleotida ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan dan/atau
faktor fisiologis.
Tubuh kita dapat membentuk nukleotida
ini di dalam hati. Selain itu, kita juga bisa mendapatkannya dari luar tubuh
melalui makanan yang kita konsumsi. Nukleotida tersedia di dalam ASI, zat ini
terbukti memberikan banyak manfaat bagi anak-anak. Ada 13 jenis nukleotida yang
ditemukan di dalam ASI, 5 diantaranya terbukti memiliki fungsi-fungsi
fisiologis, yaitu sebagai berikut :
- Sitidin
- Adenosin
- Uridin
- Guanosin
- Inosin
Nukleotida memiliki peran penting untuk membangun
kekebalan tubuh terhadap infeksi. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa
anak yang diberikan ASI jarang terkena batuk, pilek, dan berbagai penyakit
lain. Nukleotida mampu mencegah infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan. Terjadinya
diare pada anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus di saluran
perncernaan (gastroenteritis). Terkadang diare ini juga disebabkan oleh bakteri
atau parasit. Nukleotida tidak hanya dapat melindungi anak-anak dari infeksi
saluran cerna yang parah, namun mampu juga membantu pencegahan dan penyembuhan
diare. Nukleotida ini juga dapat diperoleh dari protein yang berasal dari
kacang-kacangan, ikan ayam, dan daging.
Tiap nukleotida itu dibangun oleh suatu
basa purin atau basa pirimidin, suatu gula ribose atau gula deokribosa dan
sebuah fosfat.
Suatu basa purin
dan pirimidin ditemukan di dalam nukleotida dan dalam asam nukleat. Basa-basa
tersebut akan dibentuk secara de novo oleh jalur yang menggunakan asam amino
sebagai prekursor dan menghasilkan nukleotida. Sebagian besar sintesis oleh de
novo terjadi di hati, dan basa bernitrogen serta nukleosida kemudian diangkut
ke jaringan lain oleh sel darah merah. Otak juga membentuk nukleotida dalam
jumlah yang bermakna.
Jaringan tubuh mampu
mensintesis purin dan pirimidin dari zat-zat antara amfibolik. Asam nukleat dan
nukleotida yang dimakan bersifat non esensial secara dietetik diuraikan
disaluran cerna menjadi mononukleotida sehingga mampu diserap atau diubah
menjadi basa purin dan pirimidin (salvage pathway). Basa purin kemudian
dioksidasi menjadi asam urat yang akan diabsorbsi maupun diekskresikan dalam
urine.
PERMASALAHAN
- Nukleotida
itu tersedia didalam ASI. Nah pada beberapa produk susu formula
ditambahkan nukleotida, mengapa hal tersebut perlu dilakukan? Dan manakah
yang lebih baik untuk dikonsumsi antara nukleotida yang tersedia didalam
ASI atau produk susu formula yang ditambahkan nukleotida?
- Bagaimana
bila pada nukleotida tidak terdapat gugus fosfat? Apakah sifatnya akan
sama seperti nukleosida yang tidak memiliki gugus fosfat?
- Bagaimana
pengaruh jika tidak ada nukleotida didalam tubuh ?
Saya yuli Pertiwi (020)
BalasHapus1. Setelah waktu asi eksklusif habis yaitu 6 bulan, anak-anak masih memerlukan sejumlah nutrisi yang banyak memiliki kandungan asam amino dalam protein yang tergolong lengkap. Susu merupakan salahsatu sumber protein yang baik. Nukleotida sendiri mengandung asam amino yang mempengaruhi sistem imun tubuh. Nukleotida ini umumnya diproduksi juga ditubuh, tapi seiring perkembangan dan pertumbuhan anak, jumlahnya tidak cukup jadi memerlukan tambahan dari luar. Menurut saya, lebih baik kandungan nukleotida di asi dikarenakan kandungan nya lebih banyak dibandingkan di susu formula.
Terimakasih
Hai lara! Saya akan mencoba menjawab permasalahan no.3 seperti yang kita ketahui nukleotida adalah monomer penyusun dari polimer DNA dan RNA, keduanya ini sangat berperan penting dalam menyusun makhluk hidup di bumi. nah bila nukleotida ini tidak ada di tubuh otomatis DNA dan RNA tidak dapat terbentuk juga.
BalasHapusSekian, terimakasih
Hai lara
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan no 2
Ikatan fosfodiester terjadi ketika tepatnya dua gugus hidroksil dalam asam fosfat bereaksi dengan gugus hidroksil pada molekul lain untuk membentuk dua ikatan ester. Agar ikatan fosfodiester terbentuk dan nukleotida bergabung, bentuk tri-fosfat atau di-fosfat dari blok-blok pembangun nukleotida terpecah untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan reaksi yang dikatalisis oleh enzim. Ketika satu fosfat atau dua fosfat yang dikenal sebagai pirofosfat terlepas dan mengkatalisasi reaksi, ikatan fosfodiester terbentuk.