Alkil
halida merupakan yang paling banyak dijumpai sebagai suatu zat antara didalam
sintesis. Dengan mudah dapat diubah dalam berbagai bentuk senyawa lain, dan
juga bisa didapatkan dengan banyak cara. Reaksi alkil halida ini dikelompokkan
menjadi dua yaitu reaksi substitusi dan reaksi eliminasi. Didalam reaksi substitusi
ini halogen (X) dapat diganti atau ditukar dengan beberapa gugus lainnya (Z). Sedangkan
reaksi eliminasi melibatkan pelepasan HX, dimana hasilnya adalah suatu alkena.
Reaksi ini banyak sekali modifikasi, tergantung pada pereaksi apa yang akan
digunakan.
Pada
reaksi SN1 dan E1 keduanya sama-sama disukai oleh nukleofil atau
basa lemah. Untuk reaksi SN1 karakter pelarutnya itu
adalah nukleofilik seperti air dan alkohol. Sedangkan pada reaksi E1 digunakan
pelarut polar yaitu seperti ion hidroksida.
Untuk
reaksi SN1 selalu lebih dominan dari pada reaksi E1, hal ini
dikarenakan hanya memerlukan 1 tahap serangan pada karbokation yang datar.
Meskipun
telah dinaikkan suhu sedikit untuk memperbesar proporsi dari raksi E1, tetapi
masih tetap reaksi SN1 yang menjadi dominan. Reaksi dalam eliminasi
E1 selalu bersaing dengan SN1 dikarenakan mempunyai kondisi rekasi
yang sama.
PERMASALAHAN
1. Bagaimana pengaruh laju pada reaksi
bersaing SN1 dan reaksi E1? Apakah ada perbedaan laju diantara
keduanya? jelaskan
2. Mengapa bisa terjadi reaksi bersaing antara reaksi SN1 dan reaksi E1 ?
3. Bagaimana suasana basa pada reaksi bersaing SN1 dan reaksi E1 ?
2. Mengapa bisa terjadi reaksi bersaing antara reaksi SN1 dan reaksi E1 ?
3. Bagaimana suasana basa pada reaksi bersaing SN1 dan reaksi E1 ?
Hai..
BalasHapussaya Riska dengan Nim (A1C117076) saya akan mencoba membantu menjawab permasalahan nomor 2, menurut saya karena reaksi SN1 dan E1 ini sangat mirip, yang berlangsung dengan zar antara yaitu karbokation, dan berlangsung pada keadaan yang sama dengan pelarut polar dan basa yang lemah. Hal inilah mengapa reaksi SN1 dan E1 bisa bersaing.
Saya regina theresya purba akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3.
BalasHapusJadi suasana basa pada reaksi SN1 adalah basa lemah pada nukleofiliknya supaya dapat berjalan, sedangakan untuk E1 pada berjalan pada nukleofilik basa kuat maupun basa lemah asal pelarut nya bersifat polar.