Jumat, 15 Februari 2019

Mekanisme Reaksi Eliminasi E2



Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah suatu jenis reaksi organik dimana dua subtitusi dilepaskan dari sebuah molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme. Atau reaksi eliminasi juga dapat diartikan sebagai pemutusan suatu senyawa membentuk senyawa baru. Reaksi eliminasi dapat dianggap kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi ini hanya dapat berlangsung bila ada zat yang menarik molekul yang akan dieliminasi. Reaksi eliminasi digunakan untuk membuat senyawa-senyawa alkena dan alkuna.


Reaksi E2
Reaksi E2 (eliminasi bimolekular)  adalah suatu reaksi eliminasi alkil halida yang paling berguna. Reaksi E2 cenderung digunakan basa kuat, seperti OH- dan OR-. Reaksi E2 dilangsungkan oleh alkil halida primer dan sekunder. Mekanisme reaksi E2 tidak mengalami karbokation sebagai zat antara seperti yang terjadi direaksi SN1, melainkan terjadi reaksi serempak yaitu reaksi yang terjadi dalam satu tahap, sama hal nya yang terjadi pada reaksi SN2.

Mekanisme Reaksi E2
Pertama, basa akan membentuk ikatan dengan hidrogen. Kedua, elektron-elektron C-H membentuk sebuah ikatan pi. Kemudian terakhir, Brom bersama sepasang elektronnya meninggalkan ikatan sigma C-Br.


Tingkat naiknya laju reaksi E2 yaitu primer, sekunder, tersier. Sama hal nya dalam reaksi SN1, pada reaksi E2 alkil halida tersier bereaksi paling cepat dan alkil halida primer paling lambat.

PERMASALAHAN
1. Mengapa pada reaksi E2 cenderung dominan digunakan basa kuat? Jelaskan
2. Bagaimana pengaruh pelarut pada reaksi E2?
3. Mengapa pada reaksi E2 nukleofil bertindak sebagai basa?

3 komentar:

  1. Hallo ..
    Saya Riska dengan Nim (A1C117076) akan membantu menjawab permasalahan nomor 3. Mengapa pada reaksi E2 nukleofil bertindak sebagai basa?
    berdasarkan sumber yang telah saya baca, Karena pada Reaksi E2 secara khusus menggunakan basa kuat untuk menarik hidrogen asam dengan kuat. Nukleofil bertindak sebagai basa dan mengambil proton (hidrogen) dari atom karbon yang bersebelahan dengan karbon pembawa gugus pergi. Pada waktu yang bersamaan, gugus pergi terlepas dan ikatan rangkap dua terbentuk.

    BalasHapus
  2. Saya: MUHAMMAD RIFKY SAIFUDDIN
    NIM: A1C117080
    Akan menjawab permasalahan no. 2....
    Pelarut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme reaksi eliminasi E2. Pelarut non polar lebih disukai oleh reaksi ini. Pengaruh pelarut juga dilihat dari kemampuan suatu suatu senyawa untuk mensolvasi ion-ion, karbokation, nukleofil atau basa, dan gugus-gugus pergi. serta menstabilkan ion yang terbentuk atau memberikan kestabilan untuk memudahkan terbentuknya ion-ion molekul.

    BalasHapus
  3. Nama : Kurnia Aulia
    Nim : A1C117068

    Baiklah disini saya akan mencoba menjawab permasalahan dari lara pada nomor 1
    Dimana permasalahannya yaitu mengapa pada reaksi E2 cenderung dominan menggunakan basa kuat? 
    Disini saya akan membantu menjawab,
    Jawaban saya sebenarnya sudah dijawab dengan Riska tapi saya akan menjawab kembali menurut saya dia cenderung menggunakan basa kuat supaya dapat memikat perhatian dari hidrogen asam dengan kuat. Nukleofil pada reaksi e2 ini dapat bertindak sebagai basa sehingga dia bisa mengambil Proton atau hidrogen dari atom karbon yang atom karbonnya berdekatan dengan karbon pengantar gugus pergi. Kemudian pada waktu yang sama, gugus pergi itu terbebas dan setelah itu ikatan rangkap dua pun mulai tersusun.
    Itu lah jawaban dari saya
    Semoga bisa membantu 🙏

    BalasHapus

Kekuatan Asam dan Basa Kimia Organik

Pada blog kali ini akan dibahas mengenai Kekuatan asam dan basa kimia organik, maka sebelum itu perlu diketahui teori-teori yang ada pada a...