Poliena merupakan suatu senyawa organik tak jenuh yang mempunyai kurang
lebih tiga ikatan karbo-karbon bolak balik ganda dan tunggal. Nah dari ikatan
rangkap karbon-karbon yang ada ini akan berinteraksi pada suatu proses yang
disebut sebagai konjugasi, dimana ia menghasilkan beberapa sifat optik yang
yang tidak biasa. Ada
beberapa poliena yang dapat digunakan sebagai antibiotik pada manusia, antara
lain yaitu : amfoterisin B, nistatin, kandisidin, pimariin, metil partrikin,
dan trikomisin. Pada
poliena ini ada beberapa yang memiliki warna cerah, dan juga sifatnya ini
jarang terjadi pada hidrokarbon.
Poliena ini memiliki sifat yang lebih reaktif disbanding alkena
yang lebih sederhana.
Beberapa poliena sebagai berikut :
1. Amfoterisin
B merupakan sebuah contoh yang dimiliki oleh antimikotik atau antijamur polena.
2. Leukotriene
A4 yaitu sebagai pengatur dari respon pada imun.
3. Retina
yaitu sebuah dasar kimia pada penglihatan hewan.
4. Beta
Karoten merupakan suatu pigmen orange-merah yang dimiliki pada sayuran dan
buah-buahan, salah satunya pada wortel.
Poliena yang diatas merupakan antibiotik makrolida yang terdiri atas ikatan
rangkap terkonjugasi bergantian.
Senyawa poliena ini
memiliki hubungan dengan suatu zat warna. Salah satunya yaitu Karotenoid
sebagai pigmen organik, zat warna ini banyak terdapat pada sayuran dan
buah-buahan. Ada juga saffron yaitu zat warna dari alam yang memiliki warna
kuning. Untuk pigmen karotenoid ini memiliki warna yang bervariasi yaitu :
kuning, jingga, merah atau lembayung. Ada beberapa senyawa sebagai penghasil
zat warna pada karotenoid, seperti biksin, krosin, dan nystanthe.
Ada karotenoid yang
molekulnya mengandung oksigen, yaitu xantofil. Dan ada juga karotenoid yang
molekulnya tidak mengandung oksigen, yaitu alfa-karoneta, beta-karoneta. Untuk Beta-karoneta
ini merupakan pigmen warna yang sangat banyak dijumpai pada setiap sayuran dan
buah-buahan. Warna yang dimilikinya yaitu merah-orange-ungu. Beta-karoten ini
dapat dikonversikan menjadi vitamin A, karena itulah beta-karoten dapat
dikatakan sebagai pro-vitamin A atau sebagai sumber dari vitamin A. Nah biasanya
karoten ini terdapat disalah satu sayuran yaitu wortel, dimana jika warna
wortel tersebut semakin orange maka semakin tinggi pula vitamin A yang terdapat
didalam wortel. Namun apabila menunjukkan hal yang sebaliknya maka kandungan
vitamin A nya juga sedikit pada wortel.
PERMASALAHAN
1. Poliena ini dikatakan sebagai ikatan
rangkap yang saling berhubungan dalam suatu proses atau dapat disebut sebagai
proses konjugasi. Nah hasil dari konjugasi ini mampu menghasilkan atau
menciptakan sifat-sifat tertentu. Bagaimana cara konjugasi ini dapat menghasilkan
atau menciptakan sifat-sifat tertentu pada poliena ?
2. Dari penyampaian diatas, dapat diketahui
bahwa karotenoid ini ada molekul yang tidak mengandung oksigen, yaitu karotena.
Artinya karotena hanya mengandung karbon dan hidrogen, mengapa oksigen tidak
terdapat pada kandungan molekul dari karotena ?
3. Manfaat asupan yang tinggi dari
beta-karotena pada plasma darah mampu mengurangi resiko kanker paru-paru, lalu
mengapa hal sebaliknya terjadi apabila asupan yang tinggi dari beta-karotena pada
perokok malah mampu meningkatkan resiko terjadinya kanker?
3. Beta karoten ini dapat menjadi prooksidan (radikal bebas). Perokok cenderung memiliki radikal bebas yang tinggi pada tubuh seseorang. Sehingga apabila beta karoten dengan konsentrasi yang tinggi tadi akan menjadi pro-oksidan yang merupakan membentuk radikal bebas kembali sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker. (A1C117074)
BalasHapusBaiklah disini saya akan membantu menjawab permasalahan dari Lara yaitu pada nomor 2
BalasHapusMenurut pendapat saya hal ini dikarenakan karotena itu merupakan hidrokarbon dimana turunan dari hidrokarbon ini terdiri dari beberapa suatu Diena atau unit isopren. Sedangkan pada xantofil itu karotenoidnya memiliki oksigen karena dia ini mengandung gugus hidroksil makanya terdapat oksigen didalamnya.
Semoga membantu
Terima kasih
Hay lara,
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan nomor 1
Pengaruhnya yaitu bahwa setiap senyawa karotenoid yg memilki 4 atom yg terdapat ikatan ganda konjugasi. Pengaruh konjugasi terhadap varian warna itu karena menandakan adanya gugus kromofora yang menghasilkan warna-warna.
Semakin banyak ikatan ganda konjugasi, maka semakin pekat warna yg dihasilkan dimana dalam hal ini pekat mengarah ke warna merah