Senin, 04 Februari 2019

Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN2



Kimia Organik adalah percabangan studi ilmiah dan ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik terdiri oleh karbon dan hidrogen, sehingga saat ini senyawa organik didefinisikan sebagai Kimia Senyawa Karbon.
Reaksi Organik adalah berbagai jenis kimia yang melibatkan senyawa organik. Berbagai jenis reaksi organik yaitu reaksi adisi, reaksi eliminasi, reaksi substitusi, reaksi persiklik, reaksi penataan ulang, reaksi fotokimia, dan reaksi redoks.
Reaksi Substitusi adalah mengganti satu gugus atom atau molekul dengan atom atau molekul yang lain. Reaksi substitusi biasanya terjadi pada senyawa jenuh (alkana). Reaksi substitusi ini dapat juga diartikan sebagai reaksi dimana berlangsung penggantian ikatan kovalen pada suatu atom karbon. Reaksi secara umum :


Dalam reaksi substitusi alkil halida, halida itu disebut gugus pergi (leaving group) suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Spesi yang menyerah suatu alkil halida dalam suatu reaksi suatu substitusi disebut nukleofil, yang sering dilambangkan dengan Nu-. Nukleofil ialah suatu spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif.

Mekanisme reaksi adalah tahap demi tahap secara spesifik apa yang terjadi selama reaksi, terdiri atas persamaan, struktur, dan tahap reaksi.


CH4 + Cl - Cl -> CH3 - Cl + H Cl
(Metana)                  (Klorometana)
Alkana                        Alkil Halida

Reaksi SN2
Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik terdiri dari dua reaksi, dan untuk kali ini akan dijelaskan mengenai reaksi SN2. Mekanisme SN2 adalah reaksi satu tahap. Mekanisme reaksi SN2 terjadi pada alkil halida primer dan alkil halida sekunder, tetapi tidak terjadi pada alkil halida tersier. Alkil halida primer bereaksi dengan nukleofil yang agak kuat seperti OH, CN, CH3O. Alkil halida primer juga bereaksi dengan nukleofil lemah, seperti H2O, tetapi reaksi ini terlalu lambat sehingga reaksi nya tidak bermanfaat.
Dalam reaksi SN2 antara bromoetana dan ion hidroksida, oksigen dari ion hidroksida menabrak bagian belakang karbon ujung dan menggantikan ion bromide.
Berikut ini reaksi SN2 secara keseluruhannya yaitu :



Jika sebuah nukleofil menabrak sisi belakang suatu atom karbon tetrahedral yang terikat pada sebuah halogen akan ada dua peristiwa terjadi sekaligus yaitu :
1. Suatu ikatan baru mulai terbentuk
2. Ikatan C - Br mulai patah

Proses yang terjadi ini dapat dinamakan proses setahap atau proses serempak. Jika energi potensial kedua spesi yang bertabrakan cukup tinggi, akan tercapai suatu titik dimana dapat dilihat dari segi energi, pembentukan ikatan baru dan pematahan ikatan C - Br lama dimudahkan. Ketika peraksi tersebut diubah menjadi sebuah produk, mereka harus melewati suatu keadaan-antara yang memiliki energi potensial tinggi dibandingkan dengan energi bereaksi atau produk. Keadaan-antara ini disebut keadaan transisi (transition state) atau kompleks teraktifkan (activated complex). Karena keadaan transisi melibatkan dua partikel yaitu Nu- dan RX), maka reaksi SN2 dikatakan bersifat bimolekular (bimolecular, angka 2 dalam SN2 menyatakan bimolekular).

Reaksi SN2 memiliki ciri ciri yaitu :
1. Karena nukleofil dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi, maka kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi kedua spesies tersebut.
2. Reaksi terjadi dengan pembalikan (inversi) konfigurasi.
3. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau primer.

Permasalahan

1. Berdasarkan artikel diatas tolong jelaskan mengapa alkil halida tersier tidak dapat bereaksi dengan reaksi SN2 dan dikatakan reaksi yang terjadi lambat ?

2. Kebanyakan tabrakan antar molekul itu tidak mengakibatkan suatu reaksi, dan molekul-molekul itu hanya terpental kembali, lalu bagaimana caranya agar dapat bereaksi? Tolong jelaskan.

3. Pada mekanisme reaksi SN2, pereaksi akan melewati suatu keadaan-antara yang disebut keadaan transisi. Dikatakan bahwa suatu keadaan transisi tidak dapat diisolasi dan disimpan di botol. Mengapa demikian? Tolong jelaskan.

4 komentar:

  1. Saya Riska dengan Nim (A1C117076) saya akan coba membantu menjawab permasalahan nomor 2.
    Dari sumber yang saya baca suatu reaksi agar bereaksi pertama-tama molekul-molekul itu harus saling bertabrakan. kebanyakan tabrakan antara molekul itu tidak mengakibatkan suatu reaksi, molekul-molekul itu hanyalah terpental kembali. maka dari itulah supaya suatu reaksi bereaksi, molekul-molekul yang bertabrakan itu harus mengandung cukup energi potensial agar terjadinya pematahan ikatan.

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum wr wb
    Saya maratul hasanati NIM A1C117032
    Saya akan coba menjawab permasalahan no.1
    Hal ini terjadi karena Pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon.
    Jika substrat RL bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau primer, dan lambat jika R adalah gugus tersier. Gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan ini adalah adanya efek rintangan sterik. Rintangan sterik gugus R meningkat dari metil < primer < sekunder < tersier. Jadi kecenderungan reaksi SN2 terjadi pada alkil halida adalah: metil > primer > sekunder >> tersier

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum waruhmatulahi wabarokatuh, saya aprilian Prayoga(A1C117042) akan menjawab permasalahn pada nomor 3, bahwasanya keadaan transisi ialah sebuah rekasi kimia merujuk pada konfigurasi tertentu pada koordinat reaksi. Ia didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang memiliki energi tertinggi disepanjang koordinat reaksi. Pada titik ini, dengan berasumsi bajwa reaksi yangs sedang berjalan adalah reaksi tak reversibel. Hal itulah yang membuat keadaan transisi tidak dapat di isolasi.
    Semoga membantu

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Kekuatan Asam dan Basa Kimia Organik

Pada blog kali ini akan dibahas mengenai Kekuatan asam dan basa kimia organik, maka sebelum itu perlu diketahui teori-teori yang ada pada a...